garakan perlombaan karang-mengarang. Demikian antara lain laporan peringatan di Pamekasan. 53. SUMENEP. Berkenaan dengan Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia di Sumenep dimeriahkan dengan Pasar Amal jang dimulai dari tanggal 12 s/d 22 Desember 1953, jang berisi pameran, pertundjukan dan lain-lainnja. Selain itu hiburan bagi djanda-djanda militer dan civiel jang nasibnja belum terdjamin, dimana untuk perbaikan nasib mereka Gabungan Organisasi Wanita Sumenep telah hampir dua tahun lamanja memperdjuangkan jang belum dapat hasil sebagaimana mestinja. Tepat tanggal 22 Desember diadakan rapat umum dan pawai. Perlu diterangkan pula, bahwa dalam rapat tersebut panitia telah pula mengirimkan sebuah resolusi kepada Menteri P.P. & K., jang mendesak agar S.K.P. Partikulir di Sumenep jang telah berdiri semendjak lima tahun jang lalu diresmikan mendjadi Sekolah Pemerintah. Kemudian dapat pula ditambahkan, bahwa di Sumenep telah didirikan pula Jajasan Ibu atas initiatief Gabungan Organisasi Wanita, tertjatat mulai didirikan tanggal 10 Nopember 1953. Demikianlah antara lain laporan dari Sumenep. 54. SIDOHARDJO. 20 Desember 1953, adalah permulaan perajaan Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia disitu, dengan diisi perlombaan olahraga chusus wanita, dimana penjelenggaranja adalah Panitia Peringatan di Sidohardjo. Pawai jang diikuti oleh tidak kurang 200 orang peserta, dan pemberian hiburan kepada kaum wanita jang dirawat dirumah sakit, adalah merupakan kelandjutan dari atjara perajaan. Sedangkan resepsi dimana merupakan puntjak peringatan, diselenggarakan pada malam harinja tanggal 22 Desember 1953. Resepsi jang mendapat kundjungan tjukup dari berbagai golongan/djawatan jang diundang itu, dibuka oleh Nj. Satiman selaku Ketua Panitia. Demikian antara lain warta dari Sidohardjo. 55. PROBOLINGGO. Dalam sidangnja pertama Panitia Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia jang dipimpin oleh Nj. D. Wirjokusumo selaku Ketua telah mengambil putusan, bahwa dalam memperingati Hari Ibu jang ke 25 nanti, Panitia akan menelorkan usaha jang permanen disamping atjaraatjara lainnja dalam peringatan/perajaan tersebut. Adapun usaha permanen tersebut ialah suatu Asrama Peladjar/Pegawai Wanita. Dimana pelantikan Pengurusnja dilakukan tepat pada rapat umum tanggal 22 Desember 1953. Sedangkan atjara perajaan lainnja adalah perlombaan-perlombaan olah raga, pemberian hiburan kepada anak-anak Jatim piatu jang diasrama, pameran dan lainlainnja. Demikiaianlah dengan perhatian jang tjukup meriah, rapat berlangsung baik dan memuaskan dan dengan demikian pula berachirlah perajaan Hari Ibu jang diselenggarakan oleh Panitia di Probolinggo.
|
56. KRAKSAAN. Balmasqué (karnaval) jang diikuti anak-anak berumur 4/12 tahun, hiburan kerumah sakit Kraksaan, berziarah ke Makam Pahlawan serta Pameran, adalah atjara-atjara pengisi hari pertama Perajaan Peringatan Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia jang diselenggarakan oleh Panitia di Kraksaan. Sedangkan rapat umum jang dipimpin oleh Nj. Sudjono selaku Ketua Panitia dilangsungkan pada hari esoknja setelah atjara-atjara diatas, tepat tanggal 22 Desember 1953. Selain uraian-uraian sekitar Hari Ibu dan sambutan-sambutan dalam rapat jang dikundjungi berbagai golongan masjarakat setempat, pada rapatnja tanggal 21 Desember 1953, Panitia telah mengeluarkan suatu resolusi jang maksudnja mendesak kepada Pemerintah agar: segera menjusun U.U. Perkawinan jang mendjamin kedudukan hukum bagi wanita, mentjabut P.P. 19 tahun 1952, dan bertindak tegas terhadap kenaikan harga-harga barang/bahan kebutuhan hidup sehari-hari. 57. BANJUWANGI. Dengan mendapat dukungan dari berbagai organisasi wanita setempat maka terbentuklah Panitia Peringatan Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia pada tanggal 28 Djuli 1953 di Banjuwangi. Dengan melalui usaha-usaha jang beraneka, alhasil peringatan dapat diselenggarakan setjara meriah dan mendapat perhatian tjukup memuaskan dari masjarakat. Atjara sebagai rangkaian isi dalam perajaan tersebut antara lain: Pendjualan makanan/minuman disampingnja pameran keradjinan tangan, pakaian wanita serta lain-lainnja, jang mendapat perhatian besar dari masjarakat. Selandjutnja setelah pada tanggal 6 Desember diadakan pameran, menjusul penjusunan Jurie untuk menentukan pemenang karang-mengarang (seni sastra) jang diselenggarakan sebagai rangkaian peringatan djuga. Selesai menentukan Juri dan lain-lain pada tanggal 19 Desember itu, maka sampailah kini pada puntjak Hari Peringatan pada tanggal 22 Desember 1953. Pagi hari itu diisi dengan perlombaan-perlombaan olah raga chusus bagi wanita, disampingnja diadakan penindjauan dan hiburan-hiburan kerumah-rumah Jatim piatu, Rumah miskin, rumah sakit djiwa dan rumah sakit bagi penderita hongeroedeem oleh sub. Panitia bagian Sosial. Sore harinja diadakan rapat umum dilapangan Tegal Lodji, berhubung tjuatja kurang baik kirakira jang hadir hanja 700 orang sadja. Rapat dibuka oleh Ketua Panitianja Nj. Abd. Rachman. Patut ditambahkan, bahwa dalam rapat tersebut, diberikan pula suatu tanda mata kepada Pedjuangpedjuang wanita setempat, sebanjak tudjuh orang. Tidak ketinggalan pula beberapa perumahan sosial mendapat tanda mata sebagai kenang-kenangan dari Panitia, atas nama semua wanita pendukungnja. Achirnja sebagai kuntji dari pada perajaan, malam harinja diselenggarakan suatu malam ramah tamah, jang djuga mendapat sambutan baik 86 |
Halaman:Buku peringatan 30 tahun kesatuan pergerakan wanita Indonesia.pdf/100
Tampilan
Halaman ini tervalidasi