Lompat ke isi

Halaman:Bujang Piaman Jo Puti Payuang Lauik.pdf/15

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

tinggal di rumah neneknya.

Semua urusan rumah tangga diselesaikan oleh Puti Payuang Lauik. Oleh sebab itu, Bujang Piaman selalu mengingatkan istrinya agar bekerja jangan terlampau capek nanti sakit, tetapi sebaliknya istrinya merasa sedih apabila sudah dilarang suaminya.

Bujang Piaman berencana akan membuat rumah model di Padang yaitu kamar mandi dan kakus di dalam rumah. Pada malam hari datanglah kakaknya Sutan Sari Alam dengan dua orang temannya yaitu Buyuang Labiah dan Maulano. Bukan main gembira hati Payuang Lauik bertemu dengan kakaknya karena sudah sangat lama ditunggu-tunggunya. Dia menanyakan bagaimana keadaan ibu dan ayahnya selama dia pergi. Semalam-malaman mereka bercerita tentang keadaan masing-masing kadang tertawa dan kadang menangis. Karena Bujang Piaman yang sekarang bergelar Marah Lauik berencana akan membuat rumah maka Sutan Sari Alam tidak buru-buru kembali karena dia ingin membantu pembuatan rumah ini. Tukangnya dibawa dari Padang.

Sutan Sari Alam sudah sering bolak balik ke tempat adiknya di Pariaman karena usahanya sekarang ialah berdagang juga sering membawa istrinya Mambang Pulau.

Delapan tahun kemudian tiga orang naik kuda berhenti di depan istana Parik Batu. Salah seorang dari yang tiga itu turun dari kuda sambil menuntun dua orang anak kecil naik ke istana lang sung menghadap raja Parik Batu. Sesampai di depan orang tua itu dia menangis dan minta ampun dan memperkenalkan dirinya bahwa dia adalah Puti Payuang Lauik yang sudah meninggal beberapa tahun yang silam. Kedatangannya ini ialah karena sangat rindu kepada kedua orang tuanya. Bapaknya diam saja karena dia tidak menduga sedikit juga dan menganggap ini adalah mimpi.Mendengar orang menangis terkejut ibunya dan dilihatnya rupanya anaknya Puti Payuang Lauik dengan dua orang cucunya. Kemu-

dian Puti Payuang Lauik merangkul ibunya dan menangis dipangkuan ibunya. Ibunya bercerita bagaimana keadaan ayahnya semen jak Puti Payuang Lauik tidak ada, sudah jarang bicara dan sering sakit. Keadaan rumah sudah sangat sepi karena dayang-dayang sudah banyak pula yang kawin dan kakaknya Sutan Sari Alam juga

15