Halaman:Boekoe tjerita doeloe kala di negeri Tjiena, menjeritaken keizer Lie Sie Bien-IJoe Tee Hoe, djaman karadja'än Taij Tong Tiauw.pdf/48

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

42

njang keliattannja orang baik-baik'än, dengen serba soetra pakejannja.

Keizer menanjak pada secretaris: „„Sien shè!” itoe orang-orang apa njang berdiri ada di sebelah djembatan sitoe?”

Tjhoei Kak menjaoet: „marika itoe ada orang-orang njang tempo hidoepnja ada berhati setia, tjinta iboe bapanja, berhati baik dan bener; adapoen satoe koempoelan setan-setan njang bawak bendera tadi, hendak menjamboet padanja.”

Di sebelahnja ada lagi satoe djembatan, njang anginnja terasa amat sanget dinginnja, sahingga meresep ke'dalem toelang-toelang, dengen keliatan di bawahnja semoea darah sadja njang bermoempal-moempal, serta tiada ada brentinja kedengeran soewaranja orang-orang menangis dan sesambatan.

Keizer menanjak: „„Sien shè!" apakah namanja djembatan ini? njang keliattannja sanget heibat, dan ngeri (giris) sekali di pemandangan?”

Tjhoei Kak menjaoet: „ini djembatan namanja „Naij Hoo Kio” (wot ogal-agil?), pandjangnja ada bebrapa pal, tingginja seratoes kaki, lebarnja tjoema ada 3 djari, dalemnja ada seratoes riboe kaki, sepandjang djembatan ini tiada ada pegangannja (loneng?), di bawahnja ada setan-setan njang bengis roepanja, soeka tarik orang-orang njang djalan di atasnja djambatan, dan ada oeler tembaga njang