— 432 —
Toewan Morrel berdongak dan menjembah di langit, sedang lakoenja ada kalihatan seperti lakoenja orang ijang menerima dengen ridlah segala takdir Allah, dan bersoekoer pada Toehan oleh kerna orang-orang kapal Pharao telah loepoet dari kabinasaän.
„Saja bersoekoer padamoe, Toehan!“ kata itoe toewan Morrel: „katjilakaän tjoema kena pada saja sendiri sadja.“
Itoe orang Inggris, maskipoen ija tida berhati lembek, tida loepoet meleleh djoega ajer-matanja.
„Masoeklah!“ kata toewan Morrel sambil menengok pada pintoe: „ija poen mendoega ijang Julie tida dateng sendiri sadja.“
„Ja!“ baroe sadja toewan itoe memanggil, istrinja sendiri lantas melangkah pintoe sambil menangis. Emmanuel ada mengikoet, padanja, dan di belakang ini lelaki moeda di sebelah loewar, ada kelihatan toedjoe atawa delapan orang pelajaran ijang ampir tida berpakean. Setelah dapet melihat pada orang-orang ini, itoe orang Inggris ada kalihatan seperti orang merasa hati terbanting; ija melengkah setindak aken hamperi merika itoe, tapi ija tida teroes berdjalan, hanja moendoer ka podjok ijang sedikit gelap di kamar itoe.
Njonja Morrel berdoedoek di korsi besar dan memegang pada soewaminja poenja sebelah tangan, sedang Julie sanderken kapalanja sendiri pada dada-ajahnja, Emmanuel tinggal berdiri di tengah kamar, seperti djadi hoeboengan di antara koelawarga Morrel dan itoe orang-orang pelajaran, ijang berkoempoel di depan pintoe kamar.
„Tjara begimana katjilakanän itoe telah terdjadi ?“ kata toewan Morrel.