— 408 —
satoe sobat sadja, ijang benerdjaditida boleh intan ini dibagiken. Trimalah barang ini dan djoewal; ija berharga 50000 frank. Saja harep ini djoemblah oewang ada tjoekoep aken lepasken kaoe dari kamelaratan."
„Oh, Toewan!" kata Caderousse sambil menjapoe keringat di djidatnja: „Ach, Toewan! djanganlah memain dengen kasenangannja atawa kadoekaännja orang!"
„Saja taoe apa adanja kasenangan, saja taoe apa adanja kadoekaän dan tida sekali saja nanti memain dengen hal itoe," kata poelah si Pendita: „Trimalah ini! aken tetapi ....."
Caderousse ijang soedah menadah intan itoe, lantas tarik kombali ija poenja tangan. Itoe Pendita bersenjoem, dan laloe berkata poelah:
„Aken tetapi biarlah kaoe kasihken padakoe itoe kantong merah, ijang toewan Morrel soedah taro di tembok perapian di kamarnja Dantes toewa, ijang sekarang ini ada padamoe."
Caderousse ijang bertambah-tambah merasa heran, laloe boekaken satoe lemari dan ambil dari sitoe kantong pandjang berwarna merah ijang boleh tertoetoep dengen doewa tjintjin kapan dikisar-kisarken. Pendita trima kantong itoe, laloe briken itoe intan besar pada Caderousse.
„Oh, kaoe ini seorang oetoesan Allah, Toewan!" kata Caderousse: „tida seorang taoe, bahoewa Edmond soedah serahken ini tjintjin intan padamoe, hingga kaloe kaoe maoe, kaoe sendiri boleh poenjain barang ini."
„Ha!" kata itoe Pendita di dalem hati sendiri: „akoe rasa, kaloe kaoe djadi Pendita dan diserahken barang boewat lain orang, tentoe sekali kaoe poenjain barang itoe."
Sesoedahnja mengambil topi, Pendita itoe berkata poelah