— 406 —
„He! apa Edmond itoe tida kenal baik sama toendangannja? Kaloe Makoeta boleh dibriken sadja pada sembarang prampoewan eilok dan pinter, Mercedes itoe boleh djadi Ratoe, Toewan! Ia poenja peroentoengan bertambah-tambah bagoes ija poenja pengartian poen bertambah-tambah. Ia beladjar toelis gambar, beladjar main tetaboean, beladjar segala perkara. Tapi saja ada rasa, ija soedah tjari segala peladjaran, tida dengen lain maksoed, hanja boewat hiboeri hatinja, soepaja bisa loepa sama perkara-perkara doeloe, ijang sanantiasa mendoekai hatinja. Sekarang ini ija adakaja besar dan dapet kehormatan besar; ija ternama „Gravin” aken tetapi ......“
―„Aken tetapi mengapa”
―„Aken tetapi saja rasa, dia itoe tida senang hati.“
―„Lantaran apatah, maka kaoe rasa begitoe?“
―„Tempo saja merasa amat pajah, saja telah beringat, bahoewa sobat-sobat saja ijang doeloe, nanti kasih pertoeloengan padakoe, Maka saja pergi pada Danglars, tapi dia ini tida maoe bertemoeken. Saja pergi pada Fernand, tapi dia ini poen tida maoe melihat padakoe; ija soeroeh sadja boedjangnja antarken seratoes frank padakoe ijang menoenggoe di loewar astana.“
―„Kaloe begitoe, kaoe tida sampe bertemoe pada doewa orang itoe ?“
―„Tida, tapi Njonja Gravin Morcerf, jaitoe Mercedes kalihatan olehkoe.“
―„Begimana boleh begitoe?“
―„Tempo saja berlaloe dengen meliwat di bawah djendelanja di samping astana, satoe kantong doewit djato ka hadepankoe; ijang berisi 25 oewang emas. Saja sigra mene-