— 300 —
ri harta itoe.
Dantes masih bimbang djoega hal adanja harta itoe, dan ija berpikir bahoewa kaloe seandenja bener Graaf Spada telah menjimpan hartanja disana, apakah orang belon mendapeti?
Pada waktoe itoe maka adalah soewatoe sebab lagi ijang menghilangken pengharepan Dantes. Tembok pendjaranja ijang dipinggir laoet memang telah roesak. Dari fihak itoelah ija niat aken melariken diri. Tetapi apa maoe (teks tidak terbaca) bagian dari tembok itoe dengen sekoenjoeng-koenjoeng soedah djadi roeboeh sehingga lobang ijang digali olehnja berdoewa Padri Faria itoe tertoetoep dan tembok itoe diganti dengen lain tembok ijang lebih tebal dan tegoeh.
„Kaoe lihat sendiri," berkata Dantes pada Padri Faria „ijang Allah tida maoe akoe lari dari sini. Akoe telah berdjandji ijang akoe menemeni padamoe selama-lamanja. Djandji itoe Allah membantoe soepaja akoe penoehi. Dan lagi apakah goenanja harta itoe; harta ijang sesoenggoehnja, ijaitoelah waktoe dalem mana kita-orang berdoewa bisa bertemoe saban hari. Kapinteran ijang kaoe briken padakoe itoelah ada harta ijang lebih besar dari pada harta segenap doenia. Pertjajalah bahoewa akoe tida ingin aken mempoenjai harta lain dari pada katjintaanmoe."
Sebegimana Padri Faria telah mendoega maka tangannja ijang kanan dan kakinja ijang kiri tinggal loempoeh dan sama sekali ija tida ada penharepan lagi aken bisa bertemoe dengen harta ijang banjak itoe. Sebaliknja ija taoe betoel bahoewa Dantes aken dapeti dan aken mempoenjai harta itoe. Dari takoetnja, kaloe-kaloe soerat itoe boleh djadi hilang, maka ija berminta dengen sangat pada Dantes aken meapal-