— 297 —
sama sekali tida ada toeroenannja lagi. Tambahan poela Graaf Spada ijang penghabisan telah meangkat akoe djadi ahliwarisnja seorang diri. Dengen mewariskan kitab soetji itoe padakoe, maka ija telah mewariskan djoega barang apa ijang ada dalem itoe. Hal itoe djangan kaoe ketjil hati kaloe kita orang bisa dapeti harta banda itoe, maka dengen hati beresih kita bisa memandang ijang itoe ada kepoenjaan akoe ijang diperoleh dengen sah."
„Be. . . kaoe bilang ijang harta banda itoe tertaksir harganja?"
„Doewa millioen kroon atau kira-kira sama dengen tiga poeloeh millioen oewang emas ijang sekarang."
„Begimana bisa djadi orang menjimpan harta begitoe banjak ?" bertanja Dantes dengen koerang pertjaja.
„Hal itoe kaoe djangan boewat heran," sahoet Padri Faria „sebab familie Spada itoe ada kaoem ijang amat kaja dalem abad kalima belas. Tambahan poela pada masa itoe belon ada perniagaan atau peroesahan seperti sekarang ini, sehingga ada banjak orang ijang kakajaannja terdiri dari ratna manikam ijang mahal-mahal. Malah sekarang djoega ada banjak familie bangsa Roemani ijang hampir mati kalaparan, tetapi mempoenjai emas intan harga bermillioem roepiah ijang marika berdjandji tida aken di djoewal."
Dantes mendenger tjerita Padri Faria itoe merasa sebagi orang mengimpi dan kabimbangannja bertjampoer dengen soeka hati ijang amat besar.
„Resia itoe akoe simpan begitoe lama bagimoe" berkata poela Padri Faria „sebab akoe hendak mentjoba padamoe dan achirnja membri soeka hati pada akoe. Kaloe akoe sebelonnja terserang oleh penjakitkoe ini telah bisa lari, ma-