Lompat ke isi

Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 5.pdf/36

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 284 —

antara sepoeloeh orang sekalipoen, maka bagiannja tiap-tiap orang masih ada lebih besar dari kakajaannja satoe Radja. Sekarang dari sebab akoe telah beladjar kenal padamoe, akoe koeatir aken menoenggoe lama-lama aken memboeka rasia itoe dan akoe takoet jang kaoe tida bisa dapet harta itoe.“

Dantes menarik napas dalem sambil berbalik moveka.

„Mendjadi Kaoe belon pertjaja djoega aken katakoe ?" bertanja padri Faria. „Kaoe kepengen melihat tanda penjaksian? Baiklah, batja ini soerat jang akoe belon taoe toendjoeken pada lain orang.“

„Besok sadja“ sahoet Dantes jang merasa sedih dalem hati. ,,Boekankah akoe kata tadi, jang lebih baik kaoe menjenangkan doeloe badanmoe ?"

„Baik, besok kita orang aken bitjara dari hal harta itoe tapi sekarang kaoe moesti batja soerat ini.“

Maka Dantes jang berpikir bahoewa lebih baik ia djangan membikin marah pada padri itoe, ia ambil soerat itoe jang melainken tinggal sepotong sadja, sedang jang sepotong lagi roepanja soedah terbakar.

„Nah apakah kaoe kata?" bertanja padri Faria setelah dilihatnja jang Dantes soedah habis membatja.

„Akoe tida mengarti barang apa jang tertoelis dalam soerat ini, sebab banjak perkataan jang tida ada, sedang dari jang ada, banjak hoeroet jang soedah linjap terbakar."

„Bagimoe, ijang baroe membatja soerat ini satoe kali, soedah tentoelah ada soesah, tetapi bagikoe ijang soedah membatja beroelang-oelang ada sampe terang boenjinja soerat ini."