— 1493 —
,,Mercédès!" berkata Monte Christo, „Mercèdés, ja itoe nama jang soeka dan tjinta hatikoe, hendakkoe seboetken, sakean taon lamanja, baroe sekarang ini ternjata lagi akoe berkata begitoe. Ach Mercedes, koetika akoe ada di dalem pendjara, seperti orang ijang mati hidoep-hidoep, koetika hatikoe penoeh dengan napsoe ijang amat keras, aken membales djahat, maka itoe nama Mercedes sering membikin terang dan senang hatikoe. Ja Mercedes akoe misti membales, sebab ampat belas taon akoe bersakit hati, ampat belas taon akoe menagis, akoe soempahin apa ijang hidoep, maka sekarang Mercedes, misti akoe membales."
Graaf de Monte Christo gemeteran, sebab koewatir djangan ija nanti kena di boedjoek oleh boedjoekan perampoewan ijang teramat di tjintanja.
,,Baiklah Edmond, djikaloe kaoe hendak membales, baik baleslah." berkata iboenja Albert,,aken tetapi bales pada orang ijang salah, bales pada papanja, tetapi djanganlah Edmond bales pada anakkoe."
,,Njonja, ingatlah apa ijang telah ada tertoelis di dalem kitab," berkata Monte Christo,,,dosanja orang toewa, nanti djato menimpahken anak-anaknja sampe ampat toeroenan. Djika Allah mengataken begitoe, kenapakah akoe tida toeroeti katanja itoe?"
,,Itoe laen perkara. Ia ijang Toenggal sama menoesia terlaloe djaoeh bedanja."
Monte Christo merinti, setela di dengarnja begitoe, ramboet kepalanja di tarik-tarik.
,,Edmond," berkata Mercedes sembari melondjorin tangannja pada Edmond,,semanja akoe kenal padamoe, maka terlaloe hormatkoe padamoe, koekan sadja akoe tjintain,