— 1452 —
baik pandanglah pemboenoeh toewannja ijang begitoe baik padanja."
Haijdee berkata-kata dengen begitoe bernapsoe dan begitoe benar poela tjeritanja, hingga sekalian orang-orang pada pandang sama graaf, sedang graaf sendiri angkat tangannja memegang djidatnja, seperti ija masi merasa darah toewannja itoe, ijang telah di boenoehnja.
Bertanja poela president dari Commissie: „Apa njonja taoe tentoe ini toewan de Morcerf ijang njonja kenalin, soenggoe itoe opsir ijang pake nama Fernand Mondego?" ,,Apa, saja kenalin dia?" berkata Haijdee, „ach iboekoe! Memang iboe sendiri telah kataken pada saja:,,Anak, kaoe saorang mardika, kaoe ada poenja orang toewa ijang kaoe sajang sekali, hampir-hampir kaoe ijang djadi ratoe, Maka pandanglah baik-baik ini orang, sebab dia itoelah ijang soeda bikin sampe kaoe djadi boedak, dia itoelah ijang speda toesoek kepala ajandamoe di atas toembak, aken di angkatnja boewat di tontonin orang, dia itoelah ijang djoewal sama kita orang dan liat betoel tangan kanaunja djangan sampe kaoe loepain, sebab itoe tangan ada tandanja ijang besar; maskipoen roepa moekanja orang itoe kaoe loepain, itoe tangan tidanja kaoe nanti bisa loepain, ijang itoeng satoe satoe oewang mas itoe ijang diterimanja dari El Kobbir.
,,Padoeka toewan tanja, apa saja kenalin dia?
,,Ach, tanja sadja padanja, apa dia masih brani menjangkal ijang dia tida kenal sama saja."
Adoehei, satoe-satoe perkataannja Haijdee menimpahken de Morcerf seperti goenoeng, hingga ilang gagah akalnja; koetika dia dengar Haijdee kataken dari tangannja ijang