— 109 —
djabatankoe pindah padamoe stuurman besar, maka kaoelah nanti memerintah di kapal ini. Kaoe misti singgahken kapal ini di poelo Elba, dan kaoe naik ka darat di Porto Ferrajo; kaoe misti menghadep pada Groot-Maarschalk dan serahken padanja soerat ini. Brangkali djoega orang nanti kasih padamoe satoe soerat dan titahken kaoe pergi antarken itoe pada orang ijang dialamati. Kaoe misti lakoeken, Dantes, kerdjaän ijang telah diserahken padakoe, hingga segala kaoentoengan ijang terbit dari kerdjaän itoe, nanti dateng padamoe."-„Saja nanti lakoeken apa ijang ijang kaoe pesan. Kapitein!" sahoetkoe: „tapi brangkali djoega orang tida boleh dateng dengen gampang pada itoe Groot-Maarschalk, sebagimana kaoe ada kira."
„Di sini ada satoe tjintjin, ijang kaoe boleh kirimken pada Groot-Maarschalk itoe, dan tjintjin ini nanti hilangken segala sangkoetan." Pada hari besoknja kapitein itoe lantas meninggal doenia.
„Dan kaoe lantas berboewat apa?" kata Villefort.
„Saja berboewat apa ijang saja misti lakoeken," sahoet Edmond; „sebagimana djoega diperboeat oleh segala orang ijang ada di tempatkoe. Permintaǎnnja saorang ijang ampir mati, ada soetji, Toewan! tapi di antara orang-orang pelajaran permintaännja satoe kapala ada djadi satoe perintah ijang teroetama misti dilakoeken. Maka dengen menoeroet perintah itoe, saja toedjoeken kapal ka poelo Elba, dan pada hari besoknja saja sampe di sana. Maka dengen menoeroet perintah, semoewa orang berdiam sadja di kapal, dan saja naik sendirian ke darat."
„Sebegimana saja telah mendoega, orang disitoe tida nanti anterken saja ke hadepan Groot-Maarschalk; tapi saja lantas