— 84 —
VI
WAKIL PROCUREUR BAGINDA RADJA.
Pada hari dan pada waktoe Edmond Dantes membikin perdjamoeän, adalah djoega lain orang ijang berbareng membikin perdjamoeän toendangan di dalam roemah boewatan koeno di djalanan du Grand Cours.
Aken tetapi orang-orang ijang berkoempoel di perdjamoean ini, boekanlah orang-orang ketjil Seperti matroos-matroos dan soldadoe-soldadoe, hanja orang-orang bangsaawan besar, jaitoe penggawe-penggawe negri ijang soeda melepasken djabatannja di bawah tachta Napoleon; officier-officier toewa, ijang telah meninggalken bala-tantara Keizer itoe dan pergi berkawan di dalam bala-tantara Pangeran Condée, dan anak-anak moeda toeroenan bangsawan ijang tiada soeka sama Napoleon.
Marika ini doedoek berdjamoe di sapoetar medja_besar, sambil santap dan minoem, ija-orang poen rame beromong-omong dari banjak perkara.
Baginda Keizer Napoleon, sasoedahnja memerintah di atas sabagian boemi dan biasa dengar soerakan : hidoeplah Napoleon!“ jang ditriakken oleh saratoes doewapoeloeh joeta manoesia dengen sapoeloeh roepa bahasa,—sekarang ini poen ada memerintah sadja di atas rahajat lima atawa anem riboe orang. Baginda inilah jang diomongken di dalam itoe perdjamoeän, seperti saorang ijang telah hilang dari tachta keradjaän Frankrijk, ijang tida boleh diharap lagi oleh itoe karadjaän. Penggawe-penggawe negri itoe omongken Baginda terseboet