Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 14.pdf/56

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

— 838 —

ratjoen soepaja tida boleh terbinasa dengen diratjoeni, dan apa dia itoe dapetken maksoednja hati di dalam hal itoe?"

„Saja taoe betoel perkara itoe, Njonja! kerna saja sendiri poen telah membiasaken diri aken minoem ratjoen, soepaja tiada djadi mati dengan lantaran diratjoenin, sedang saja ada di Nepels, di Palermo dan di Smyrna. Saändenja saja tiada soedah membiasaken dirikoe begitoe, tentoe sekali saja soedah djadi mati diratjoeni."

„Dan daja oepajamoe itoe telah kalihatan goenanja?"

„Kalihatan dengen njata sekali."

„Ja, sekarang saja ingat, ijang tempo ada di Perouse, kaoe soedah tjeritaken djoega hal itoe."

„Saja soedah tjerita dari hal itoe? He, saja sendiri tida sekali ingat."

Sedang berkata begitoe, Monte-Christo kalihatan seperti ada merasa heran, tapi sebenarnja ija melaga heran: ija poen ada ingat betoel, apa ijang ija telah omongken di tempo ada di Perouse.

„Di itoe tempo", kata Njonja de Villefort: „saja ada menanja padamoe, apa ratjoen-ratjoen ada sama sadja koewatnja boewat orang-orang di tanah oetara dan orang-orang di tanah selatan, dan kaoe lantas bilang, bahoewa badan orang di tanah berhawa dingin, ada lebih bisa menahan ratjoen, dari pada badannja orang di tanah berhawa panas."

„Itoe benar sekali," kata Monte-Christo: „saja soedah taoe lihat orang Rus makan barang ijang ada menggenggam ratjoen, dan ija tida sekali dapat soesah, sedang djikaloe sa-orang Napels makan barang itoe, tentoe sekali ija djadi mati."