— 750 —
lantaran lihat perboewatannja marika itoe. Sesoedahnja disoempal moeloetnja, iparkoe itoe digotong dan kakinja dikenaken pada api; maksoednja geladak bertiga itoe hendak memaksa pada Assunta, biar dia ini kasih taoe, di mana ija simpan oewangnja; aken tetapi dari sebab Assunta berontak-rontak, pakeannja djadi terkena api dan tebakar, hingga ija lantas dilepasken oleh itoe tiga pendjahat ijang takoet toeroet kena terbakar. Dengen api berkobar di antero badannja, ija berlari pada pintoe tapi pintoe itoe ada terkoentji, sedeng djendela-djendela ada digandjel dengen roepa-roepa barang. Di sitoe iparkoe itoe betriak-triak kombali; soewaranja terdengar njata oleh istrinja tetanggakoe; tapi sigra djoega soewara triak itoe djadi perlahan dan lantas diam. Pada besoknja di waktoe pagi, baroelah istri Wasilio brani keloewar dari roemahnja sendiri dan pergi mengadoe pada hakim ijang lantas dateng dan boeka dengen paksa pintoenja saja poenja roemah. Assunta ada terletak di tanah dengen badan ijang angoes, tapi masi hidoep; lemari-lemari kedapetan telah diboeka dengen paksa, dan oewang ijang ada di sitoe, telah hilang. Si Benedetto telah kaboer dari Rogliano, dan sampe sekarang saja belon dapet lihat lagi padanja, djoega belon dengar satoe apa dari halnja. Sesoedahnja menahan banjak sangsara, Assunta djadi mati. Sehabis mengoeboerken maitnja, baroelah saja dateng pada toewankoe. Saja tida tjerita satoe apa dari hal si Benedetto, sebab ija telah mengilang dan saja tida seboet-seboet Assunta, sebab ija soedah mati."
,,Dan begimana kaoe poenja ingatan atas hal itoe?" tanja Graaf de Monte-Christo.
,,Saja rasa, perkara itoe ada djadi siksaän atas saja poe-