— 708 —
patah djoestroe roemah ini ada datengken rasa takoet padamoe."
„Itoelah ada dengen sepantasnja djoega, Toewan; kerna di roemah inilah saja telah membalas padanja."
„Di dalem roemahkoe ini?"
„Di itoe tempo roemah ini belon djadi roemahmoe, Toewan!"
„Poenjanja siapatah roemah ini di masa itoe? Poenjanja Markies de Saint-Meran ijang akoe dengar diseboet oleh pengawal pintoe? Mengapatah kaoe membalas djahat pada Markies itoe?
- „Boekan padanja hanja pada seorang lain."
- „Adjaib djoega halmoe ini; kerna dengen sekoenjoeng koenjoeng dan dengen tida disengadja, kaoe dibawa ka ini roemah, di mana telah terdjadi satoe perkara ijang ganggoe kesenangan hatimoe."
- „Ach, Toewan! saja poenja peroentoengan tjilaka ijang telah bawa saja ka sini. Saja pertjaja betoel hal itoe. Pertama-tama kaoe beli satoe roemah di Auteuil ; djoestroe di roemah ini saja telah memboenoeh orang; kaoe dateng ka dalem ini kebon dengen djalan di itoe tangga, di mana moesoehkoe telah djalan aken dateng di sini; kaoe berdiri betoel-betoel di itoe tempat, di mana saja telah menikam padanja; doewa langkah djaoehnja dari itoe poehoen ada lobang, di mana ija koeboerken itoe anak. Oh! semoewa hal ini boekan sekali terdjadi dengen sekoenjoeng-koenjoeng, hanja telah ditakdirken Allah lebih doe- loe."
„Baik, orang Corsika !" kata poela Monte-Christo; „biarlah kita beringat, bahoewa semoewa itoe telah terdjadi de-