— 33 —
soeka padamoe, sebab kaoe ada miskin, dari pada akoe dapat anaknja orang ijang paling kaja di Marseille. Apatah djoega kaperloeännja orang Catalaan seperti akoe ini? Satoe prampoewan ijang berhati toeloes dan bisa rawati roemah-tangga, itoelah kaperloeän ijang teroetama. Dan di manatah akoe nanti boleh dapetken lain orang, ijang lebih baik dari padamoe di dalam doewa hal itoe?"
„Fernand!" sahoet, Mercedes sambil gojang kapala: „sa-orang prampoewan tiada nanti bisa merawati roemah-tangga dan tiada nanti bisa tetap berhati toeloes, kaloe ija ada tjintaï satoe lelaki lain dari lakinja. Maka biarlah kaoe senang hati, kaloe akoe ini djadi sadja sobatmoe; dan akoe oelangken perkataänkoe, melinken itoelah sadja ijang akoe bisa djandjiken kapadamoe, dan akoe tida maoe djandjiken satoe apa poelah, ijang akoe tida bisa boektiken.
Ja, Mercedes! akoe mengarti ingatanmoe. Dengan sabar kaoe menahan kamiskinanmoe, tapi kaoe takoet sama kamiskinankoe. Biarlah kaoe taoe, Mercedes! kaloe akoe ditjintai olehmoe, akoe nanti soesoel peroentoengankoe; kaoe nanti mendatangkan peroentoengan baik padakoe, dan akoe nanti djadi kaja. Akoe boleh besarken pakerdjaänkoe menangkap ikan, akoe boleh djadi penggawe di kantoor dagang, hingga barangkali djoega akoe nanti djadi soedagar."
― „Tiada sekali akoe boleh harap perkara-perkara itoe, Fernand! kaoe ini poen satoe soldadoe, dan kaloe sekarang kaoe masih ada di desa ini, itoelah sebab sekarang tida ada perang. Maka biarlah tetap sadja kaoe djadi penangkap ikan, dan djanganlah kaoe mengharap pada