— 469 —
Pada besoknja, di waktoe pagi, Baron Franz itoe soedah naik ka darat di Porto Ferrajo. lja berdjalan-djalan koeliling melihat tempat-tempat di poelo itoe; kemoedian ija berpraoe kombali, dan sesoedahnja berkandaran doewa djam lamanja, ija naik ka darat di la Pianosa dengen niat menembak boeroeng. Habis menembak, ija toeroen kombali ka praoe dengen oeringan-oeringan, dari sebab ija tida dapet banjak boeroeng, sedeng orang telah kabarken padanja, ijang binatang itoe ada banjak sekali di itoe tempat.
„Kaloe toewankoe maoe," kata djoeragan praoe: „boleh sekali toewan memboeroe dengen soeka hati."
„Di mana?" kata Franz.
„Di itoe poelo ijang kalihatan di sebelah, oedik," sahoet djoeragan sambil mengoendjoek ka satoe tempat ijang kalihatan berwarna biroe.
- „Poelo apatah itoe?"
- „Poelo Monte-Christo."
- „Akoe tida ada poenja soerat idzin aken memboeroe di itoe poelo."
- „Tida perloe soerat idzin; poelo itoe poen tida ada orang pendoedoeknja."
- „Poelo kosong di laoetan ini! adjaib sekali!"
- „Tapi pantaslah djoega ija kosong. Toewankoe! Poelo ini poen karang seänteronja, hingga tjoemah sedikit sadja ijang ada tetanamannja."
- „Siapa ijang poenja poelo ini ?"
- „Orang Toskana."
- „Ada hewan apatah di ini poelo?"
- „Kambing hoetan ijang riboeän banjaknja."