Halaman:Boekoe Tjerita Graaf De Monte Christo - 08.pdf/30

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

— 456 —

loteng, laloe memelok pada poendak ajahnja; tapi ajahnja ini moendoer dengen lekas sambil menoelak dengen perlahan pada dada anaknja.

„Ajahkoe!" kata si anak dengen moeka poetjet: „mengapatah ada doewa pistool di dalem ajah poenja jas?"

„Nah, hal inilah ijang membikin ilang akoe poenja rasa koewatir !" kata Morrel dengen perlahan, seperti berkata pada dirinja sendiri.

„Ajahkoe!.... Ajahkoe!" kata poela Maximiliaan: „apatah maksoednja ini sendjata?"

„Maximiliaan !" sahoet toewan Morrel sambil memandang pada moeka anaknja: „kaoe ini seorang lelaki ijang ternama baik; marilah akoe tjeritaken padamoe."

Habis bilang begitoe, teroeslah toewan Morrel itoe naik ka loteng dan masoek ka kamar toelisnja dengen diïkoeti oleh Maximiliaan. Sesoedahnja bersama-sama ada di dalem kamar ija koentjiken pintoe kamar itoe, laloe ija taro ija poenja pistool di atas medja, dan kasih lihat satoe daftar pada si anak. Dalem daftar itoe ada terseboet sekalian ija poenja hal perniagaän. Pada poekoel sebelas ija misti membajar 287500 frank, tapi sekarang ija tjoemah ada poenja sadja 15257 frank.

„Lihatlah daftar ini," kata toewan Morrel pada anaknja.

Maximiliaan lantas membatja, laloe tinggal berdiam dengen amat berdoeka. Toewan Morrel tida berkata satoe apa. Apatah lagi ija misti bilang, lain dari pada apa ijang telah diseboet njata oleh itoe doewa djoemblahan.

„Apa soedah ajahkoe berboewat apa ijang boleh, laken toelak ini katjilakaän ?" kata Maximiliaan.

„Soedah!" sahoet toewan Morrel.

- „Tida ada lagi bajaran ijang nanti dapet ditrima?"