8
„Dalam tempo 30 taoen"; artinja: soedah lampau dari tempoh sekijan lama, beloem djoega si ëmpoenja wang datang menagih.
Soepajā orang mendjadi lebih faham dan mengarti, batjalah peroepamaän dibawah ini:
Soerat Notaris, dalam mana A, ada memboeat perdjandjian hoetang pada B, terboeboeh hari boelan 1 Januari 1803, maka hingga lampau tg: 1 Januari 1833, beloem pernah atau barang sekalipoen, tidak B menagih; djadilah hoetang A itoe Verjaard.
Lain lagi halnja dengan C. jang memboeat soerat hoetang pada D, dihadapan Notaris pada hari Januari 1803; karena D orang tjerdik, baroe sadja 10 tahoen berdjalan, D menjoerat pada C menagih pihoetangnja itoe; jang kemoedian C membalas; oepama soeratnja itoe terboeboeh hari boelan 1 Januari 1843; dalam soerat mana C menerangkan, bahoewa hoetang sebanjak itoe, beloem djoega dapat mendjelaskan, melainkan C berdjandji, lain tahoen hendak dibajarnja.
Maka karena pembalesan soerat C begitoe, djadilah njata, hoetang itoe diakoekan namanja; dari itoe, dihitoengnja Verjaard, boekan lagi sedari harian hoetang itoe diperboeat [jaitoe: tg: 1 Januari 1803], tetapi jalah sedari harian pembalasannja soerat C, jaitoe: dari tg: 1 Januari 1843.
Begitoe poela, kalau penagihan hoetang itce
