Sair boedjang kampoengan.
———⇔———
Sair boedjang Kampongan,
Keliwat pandei djahit stangan,
Ibarat nona barang dagangan,
Boleh di beli di pegang djangan.
Ada boedjanglah di Gang Kodja,
Maoe makan malas kerdja,
Kematnja tadjem seperti wadja,
Toean jang kena lah ingat sadja.
Ada boedjang di Pedjagalan,
Roemahnja dekat di pinggir djalan,
Di lihat terang tjahjanja boelan,
Trada'ken dapat boeat seselan.
Adalah boedjang di kampoeng Baroe,
Moekanja poetjet bibirnja biroe,
Kaloe malem di lihat saroe,
Di lihat siang djadi keliroe.
25
Ada boedjang di Pegareman,
Srentalah tjakap dia poenja roman,
Ibarat nona boengah di taman,
Maoe di petik bakal tjioeman.
Ada boedjang di Gedong Pandjang,
Djikaloe tidoer soeka telandjang,
Moekanja tiroes lehernja djoengdjang,
Sajang sedikit mata krandjang.
Ada boedjang tinggal di Orpa,
Itemlah manis dia poenja roepa,
Haroem baoenja seperti doepa,
Tapinja di djoewal tida berapa.
Ada boedjang di Pebamboean,
Kasih bermakan aer di tjawan,
Pikiran koesoet tiada karoewan,
Abis penggoda segala heiwan.
Ada boedjang di kampoeng Melaka,
Dia soeka djalan bertingka-tingka,
Dasaran saja oentoeng tjilaka,
Bakalan masoek api noraka.