-72-
„Ja, akoe poen merasa menjesel soeda maoe menjanggoepin," kata Kian Wie, „tapi merasa berat boewat oetjapken itoe perkatahan di hadepannja Boe Liang."
„Dalem ini oeroesan kaoe tida boleh bersangsi, sebab ada menjangkoet sama kaoe poenja nama baek dan kadoedoekan, bila sampe kadjadian apa-apa jang tida enak, tentoe di hari kamoedian kaoe aken djadi menjesal „
Djoestroe pada itoe waktoe Hong Bwee dateng dari blakang, menjamperin dan memberi hormat pada ajah dan iboenja, kamoedian berdoedoek di satoe pinggiran. Ini gadis berlaga tida taoe satoe apa prihal itoe oeroesan jang tadi dibitjaraken antara iboe dan ajahnja, tapi sabetoelnja ia soeda dikasi taoe oleh kadoewa engkonja dan dateng mengintip serta mendengerin apa jang baroesan kadoewa orang toewanja bitjaraken.
„Ach! ini oeroesan sabetoehija membingoengken, dan akoe tida taoe moesti ambil poetoesan bagimana," kata Kian Wie sembari mengelah napas.
„Ajah 'koe" kata itoe gadis dengen soewara lemboet, „roepanja sekarang ajah djoestroe hadepken satoe soewal jang soeker diambil poetoesannja; paribahasa ada bilang, kaloe iboe dan ajah menanggoeng kabingoengan, jang mendjadi anak haroes toeroet merasakan; apa tida halangannja akoe toeroet mendapat taoe itoe oeroesan jang membingoengken? Barangkali sadja akoe bisa djoega mengasi advies apa-apa jang bergoena,"
„Oh, ja, dalem kabingoangankoe, akoe soeda maloepakan pada kaoe. lie-pok-soe," kata Kian Wie sembari bersenjoem, kerna ia sangat tjinta poetrinja ini, dan djoega hargaken iapoenja kapinteran dan pemanda-