BIE DJIN ENG HIONG.
Oleh:
Kwo Lay Yen.
I.
Di kota Kongtjioe, iboe kota dari provincie Kwitang, ada berdiam satoe koelawarga Yo, jang berasal dari Kanglam, tapi lantaran leloehoernja mendjabat pangkat di itoe iboe kota provincie, kamoedian anak-tjoetjoenja menikah pada orang-orang kalahiran di itoe tempat, achirnja itoe koelawarga dengen perlahan berobah mendjadi pendoedoek kwitang aseli, hingga iaorang meloepaken djoega marika poenja bahasa jang asal.
Orang jang paling pertama dateng mengoembara ka Kongtjioe, jalah aki besarnja itoe koelawarga jang sekarang kita maoe tjeritaken, Yo Tiong Kim, satoe panglima perang jang berpangkat tjongpeng. Yo Tiong Kim mempoenjai tiga anak, doewa lelaki satoe prampoewan, tapi anak lelaki jang paling besar, koetika baroe beroemoer delapanbelas taon, telah binasa dalem satoe pertempoeran sama sakawanan perampok, jang ajahnja diwadjibken pergi tindes, dan Boe Kiat — begitoelah namanja itoe anak kapala jang tida beroentoeng-toeroet mengiring pada ajahnja. Yo Boe Kiat itoe waktoe belon menikah, hingga ia tida meninggalken toeroenan.
Anak lelakinja Yo Tiong Kim jang kadoewa dikasi nama Ek Kiat, sabagi djoega ajah dan engkonja, ia ada satoe orang paprangan jang gaga brani dan berilmoe silat tinggi. Ia ini menikah sama poetrinja satoe familie Liauw jang ternama di district Hwan-gie. Yo Ek Kiat mempoenjai satoe anak lelaki sadja dan dikasi