„BELATI ITEM"
63
garong. Semuanja lalu bangun, serta membri hormat pada itu peminipin sambil membongkok dalem . . . .
„Begimana dengen itu gadis?” menanja Ting Fan dengen suara angker dan paras muka keren: „Apatah kau orang suda preksa itu pintu dengen betul?”
Lauw Hong lalu berkata dengen laku jang sanget hormat: „Semuanja beres . . . Kita orang ada mendjaga padanja dengen keras . . . hingga biar begimana djuga ia tentu tida dapet melolosken diri dari sini. Harep Loo-tjoe djangan kuatir suatu apa . . .”
„Bagus,” kata Ting Fan. „Nah . . . . kau orang boleh kuntji rapet itu pintu depan . . . dan boleh undurken diri, sampe aku perlu lagi dengen kau sekalian.” Dengen bersenjum, itu kepala bandit lalu meninggalken itu ruwangan, kemudian ia punja mata jang tadjem seperti matanja burung alap-alap lalu ditudjuken kepada iapunja „anak-anak”. sehingga marika semuanja tida brani angkat kepala . . . Sesudanja memandang pada marika sekutika lamanja, Ting Fan lalu mengilang di satu pintu samping . . .
Ampir berbareng dengen itu djuga penerangan jang terdiri dari satu lampu gantung lalu dipademken. Dengen berturut-turut itu orang-orang lalu mengundurken diri, sesudanja terlebih dulu menguntji dengen rapet pintunja itu rumah . . . .
Pada itu waktu, dua bajangan item ada tertampak berdiri di sampingnja satu rumah jang berdeketan dengen sarangnja itu badjingan. Salah satu orang itu lalu mengasih keluar satu barang ketjil dari dalem saku tjelananja, jang bukan laen dari satu revolver, dan digenggem keras di tangannja. Dengen berindap-indap itu bajingan lalu menghamperin pintunja rumah itu. Salah satu kawannja berdiri di seblah kanan buat mendjaga. Marika itu pun bukannja laen orang dari pada kita punja detective Ho Song bersama Lok Tjoen djuga sedeng bikin penjelidikan dalem sarangnja kawanan bangsat.