Halaman:Belati Item.pdf/6

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

4

TJILIK ROMAN'S

pulan resia sebagi „Kedok Ungu” ―― „Garuda Biru” maupun dengen „Lawah-lawah Merah” hingga polisi mendjadi sanget ibuk dengen sebentar-bentar didapetinnja mait jang suda terbunuh mati, kerna pertempuran itu, jang ditinggalken begitu sadja di tempat-tempat jang sepi . . . . Dengen banjaknja perkumpulan-perkumpulan jang bersifat merusak ketentreman rahajat, suda teniu sadja orang mendjadi sanget ketakutan.

Pada waktu itu, tida ada satu pula orang hartawan dalem kota Shanghai jang tida merasa kuatir dari gangguannja kawanan pendjahat. Maskipun politie selalu berdaja buat membasmi segala organisasi resia itu sampe di akarnja, aken tetapi ternjata jang daja upaja itu hanja sia-sia belaka, kerna kaum pendjahat djuga ada mempunjain kaki tangan jang banjak ter- _sebar di seluruh ploksok kota.

Raika Inspecteur Gouw suda ampir putus asa, tiba-tiba teringet pula olehnja aken Detective particulier jaitu Ho Song, jang seringkali suka mentjurahken tenaganja buat membasmi pada bangsat² dari segala matjem tingkatan zonder memperduliken segala bahaja jang aken mengantjem pada dirinja. Setiap waktu ― kalu politie ada perlu dengen iapunja tenaga bantuan — Ho Song suka menjamar serta melakuken perdijalnannja di seluruh ploksok kota buat membasmi pada pendjahat.

Dengen tjuma terbantu oleh iapunja sobat baek — Pauw Long — satu wartawan dari satu surat kabar besar, seringkali Ho Song telah berhasil menangkep pada bangsat-bangsat, sehingga bukannja sedidik anggota-anggota dari rupa-rupa perkumpulan bangsat jang dapet terbasmi oleh marika, Inspecteur Gown merasa sanget berutang budi pada Ho Song.

Pengawakan badannja ini Detective ada besar, serta usianja diduga belon ada lima puluh taon. la