162
tjinja itoe medja toelis soepaja djangan ada bekas bekasnja jang ia soeda boeka itoe latji. Kemoedian ia pergi ka kamar tidoernja.
Ia masoek dalem tempat tidoer, tapi ia poenja pilingan dan nadi memoekoel begitoe keras, hingga ia tida bisa tidoer.
Djam liwat berganti djam zonder ada kadengeran soeara apa apa.
Achirnja sinar terang di waktoe soeboeh masoek dalem kamarnja. Marie pademken api lampoenja ia selaloe inget pada jang ditjentaken oleh Bernard, jaitoe itoe njonja jang pake koedoeng biroe.
Saben ia inget ini, romannja Clotilde berbajang di depan matanja. Marie rasanja inget, Clotilde ada poenja koedoeng biroe sematjem itoe Pikiran pikiran jang sanget menggoda, menambah siksaan pada itoe poetri millionnair.
Mendadak ia bangoen dari tempat tidnerja.
Berbagi bagi pikiran menggoda padanja, hingga ia bangoen dari tempat tidoernja dan pake pakean.
Pada harian pertama ia soeda dapeiken Clotilde bersama Johan dalem ini badjingan poenja kamar bekerdja dan itoe waktoe ia liat, soeaminja telah djadi sanget maloe tempo Marie dateng
Apa ada perhoeboengan resia antara itoe doea orang?
Apakah itoe lelakon, dalem mana ia zonder berpikir telah toeroetin soeaminja poenja kahendak, tida lebih dari satoe komedi, jang Marie sampe sekarang masi belon bisa mengarti maksoednja ?
Apakah itoe soeda diatoer lebih doeloe?
Apakah Johan dapet kasempetan aken sering sering mengoendjoengi padanja? Lebil banjak Marie pikir tentang hal ini, roepanja doegaani ja ada lebih boleh djadi.