Lompat ke isi

Halaman:Babad Jaka Tingkir, Babad Pajang.pdf/17

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
III. <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Lagu Sinom, 31 bait.

Baris 1, dari bait ke-1 dan baris 1 dan akhir, dari bait ke-31
Baris 1, dari bait ke-1 ;
Ing dalu sang nata nendra,
Baris 1 dan akhir, dari bait ke-31.
Kuneng laminya semana,
sang nata ken nimbali patih sarkara.

Terjemahan

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:

  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Pada suatu malam bermimpilah Sang Raja Brawijaya, manakala antara sadar dan tidak didengarnya suara sayup-sayup. Namun jelas, dan berkata, "Wahai Raja Majapahit, kalau raja menghendaki kesembuhan dari penyakit rajasinga yang kau derita itu lakukanlah "bersetubuh dengan Putri Wandan-kuning". Jika kau telah bersanggama dengannya, hilanglah penyakitmu itu, kau akan sembuh", raja terjaga dari tidurnya terasa penyakitnya kambuh lagi, seluruh badannya terasa nyeri. Bukan main sedih raja, menderita karenanya.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:

  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Tak banyak yang akan diceritakan perihal Sang Prabu Brawijaya, akhirnya kejadian Prabu Brawijaya telah bersanggama dengan Putri Wandan-kuning, ternyata suara yang didengarnya dalam mimpi tadi, benar. Raja Brawijaya sembuh dari deritanya, penyakit rajasinga hilang darinya.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:

  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Diceritakan pula akhirnya Putri Wandan-kuning hamil, laporan telah sampai pada raja Majapahit. Masa datang bayi terlahir, seorang lelaki bagus warnanya. Namun setelah kelahiran si bayi tadi, Raja Majapahit Prabu Brawijaya malu, apalagi kalau terdengar bayi yang terlahir itu bapaknya Prabu Brawijaya, ibunya Putri Wandan-kuning seorang abdi dari Prameswari Ratu Dwarawati. Akhirnya raja memutuskan untuk menyingkirkan saja bayi itu, diberikan untuk dipelihara kepada seorang juru-sawah (petani).

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:

  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Bayi dibawa diselundupkan melalui pintu butulan (Pintu rahasia, terletak di bagian belakang bangunan utama), tak seorang pun yang mengetahuinya. Kepada juru-sawah (petani) telah diterimakan, dipesankan disuruhnya mengakui sebagai anaknya saja. Lama-kelamaan sang raja-putra tadi telah besar (dewasa)

15