Lompat ke isi

Halaman:Babad Jaka Tingkir, Babad Pajang.pdf/136

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

manggil-manggilnya "Hai, bedebah kalian semua itu. Berhenti, tak layak kalian santri berlaku cidra (munafik, jahat). Jangan segan-segan, mari bertanding dengan kami. Man, bunuhlah juga kami ini para kesatria dari Pengging, jangan lari pengecut."

Raden Lembuandaka, Raden Lembusingat, Raden Lembukilat dan Raden Lembutatit berseru pula, "Bedabah kalian ini, pengecut semua. Lari sesudah berbuat cidra, mari bertanding dengan kami. Belakan dengan pupunden kami Kyai Ageng Pengging, jangan mundur bertanding dengan dangkel Pajang - Pengging" (dangkel, bagian bawah dari batang pohon yang telah ditebang yang masuh terbenam di tanah).

Sunan Kudus mendengar akan tantangan yang diucapkan oleh para dangkel Pengging - Pajang tadi, menyaksikan pula bahwa dirinya telah dikepung oleh prajurit-prajurit Pengging lengkap dengan senjata-senjatanya. Senjata mengarah pada pasukan santri Kudus, namun Jeng Sunan santai saja dalam perjalanannya. Tak digubris, tak dipikir akan ancaman-ancaman dari wadyabala Pengging - Pajang yang siap akan meludesinya.

Segera Jeng Sunan Kudus bertindak, kedua tangannya menengadah ke langit sambil memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Mahaesa, semoga terlindungi dari ancaman-ancaman maut. Permohonan Jeng Sunan Kudus diterima, rohmat Tuhan melimpahi mereka. Namun ketujuh sakabatnya memaksakan diri untuk langsung melawan prajurit-prajurit Pengging - Pajang, Jeng Sunan Kudus tetap melarangnya. "Hai sakabat-sakabatku semua. Jangan kau lawan mereka itu, sudahlah kita bermohon dan pasrah kepada Tuhan Yang Mahaesa. Ketahuilah, bahagia, sakit, mati kalian tidak mempunyai wewenang atasnya, hanya Tuhan Yang Mahakuasa sajalah yang dapat murba keadaan itu semua. Serahkan mutlak kepada purba-wisesa Tuhan", Jeng Sunan Kudus segera mengangkat tongkat ke arah kanan, tampak wadyabala Pengging seakan-akan memburu musuhnya yang jumlahnya banyak sekali.

Wadyabala Pengging merasa berhadapan dengan musuh yang banyak, sehingga mereka bergembira dapat menandingi. Mere-

134