„Moelai besok malam saja moesti main di Prinsen-park. Toekang ketjapinja tidak ada. Kebetoelan sekali kau ada. Ini ada sedikit oeang, barangkali kau maoe beli pakaian loengsoeran. Besok siang datang kemari paling laatnja. Tidak salah lagi, boekan?”
„Baik, nona”.
Amir permisi pergi, sementara itoe Tati habis terima oeang kembalian jang laloe naik kedalam autonja, djalan. Waktoe Amir sampai diloear, auto soedah berangkat kira² setengah menit terlebih dahoeloe. Tati dan Amir beloem ditakdirkan bertemoe!
Amir telah diambil portretnja, dibikin cliche dan dimoeat di soerat-soerat kabar, dikatakan bahwa di park akan ada permainan ketjapi-orkest dipimpin oleh seorang anak moeda jang tjakap, kampioen Priangan. Tentoe sadja ini perkata'an dilebih-lebihkan, sebab boeat menarik publiek roepanja tjara begitoe matjam soedah biasa.
Toean Abdul Sidik berlangganan soerat-kabar dan soeka sekali batja bagian perang Europa. Pada satoe hari, beberapa hari antaranja dari pertemoean Amir dengan Miss Omi itoe dalam soerat-kabar „Soeara Baroe” jang dipegang oleh toean Abdul Sidik dimoeat poedjian atas permainan ketjapi Amir, sekalian dengan dimoeat portretnja. Di bagian advertentie djoega dioemoemkan bahwa Amir main teroes.
Waktoe Tati membawa air-teh boeat ajah poengoetnja, zonder sengadja matanja soedah melihat portret Amir di koran jang dipegang oleh toean Abdul Sidik, Tati terkedjoet, diam, kemoedian matanja menge-
59