BAGIAN KESATOE
Dr. Pardi
TIDAK heran djikalau toean dan njonja Koesoemapradja pada satoe pagi kelihatan tidak sabar lagi. Hari kemarennja, dengan sekonjong-konjong diterima telefoon dari Betawi, menerangkan bahwa poeteranja, Dr. Pardi telah tiba di itoe iboe kota. Itoe hari haroes menghadap di departement Dienst Keséhatan Ra'jat, dan besoknja (itoe hari) pagi-pagi akan meneroeskan perdjalanan ke désa Tjigading, kira-kira masih 150 k.m. dari Betawi, di tempat tinggal orang-toeanja.
Dr. Pardi empat tahoen jang laloe, setelah loeloes dari sekolahan tabib tinggi, dapat keangkatan di Singkawang, satoe tempat di poelau Borneo. Semendjak itoe tidak ada kesempatan boeat ambil verlof dan baroe sekarang akan poelang, berhoeboeng poela dengan kepindahannja di poelau Djawa.
Selain soeami-isteri, di serambi depan roemah Koesoemapradja tertampak poela Nji R. Partiah, gadis remadja poeteri adik Dr. Pardi. Waktoe ajahnja tertampak koerang sabar mondar-mandir di serambi depan, Nji Raden Partiah membetoelkan boenga-boenga jang itoe hari diatoer dalam beberapa vaas di roemah, sedang iboenja menjediakan minoeman oentoek tetamoe poeteranja jang ditoenggoe-toenggoe.
Kira-kira djam setengah sepoeloeh, waktoe terlihat ada taxi datang, disamboet oléh soeara kegirangan dari Nji R. Partiah.
3