Halaman:Asmara Moerni.pdf/43

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

„Betoel nona”.

„Sajang sekali. Tidak pantas seorang sebagai kau mempoenjai kepandaian begitoe matjam hanja mendjadi sopir betja sadja. Begini sadja, kalau soeka, toeroetlah saja boeat main ketjapi dan djangan kendarakan betja lagi. Perkara pakaian dan makan saja poenja tanggoengan. Soekakah ?”

Miss Omi mengira bahwa penawarannja tentoe akan diterima dengan kegembira'an, tetapi ini kali salah sangka.

„Saja tidak bisa nona !”

„Kau tidak maoe ?”

„Bagaimana djoega saja tidak bisa nona !", djawab Amir dengan pasti dan minta permisi pergi.

„Amir, Amir! Kemari doeloe. Djam berapa kau moelai djalankan betja tiap hari ?”

„Djam enam pagi nona”.

Miss Omi berdiri ditinggalkan oléh Amir, tidak habisnja memikirkan tentang kegagalannja ini kali. Apa poela djika ia ingat kegagalan itoe hanja terhadap toekang betja sadja.

Sementara itoe datang kepadanja toekang koempoelkan penjanji-penjanji jang terkenal oentoek membikin tournee di loear poelau Djawa. Boeat Miss Omi tidak lekas soeka menandai soerat contract jang disodorkan kepadanja, tetapi setelah mendengar djandji-djandjian jang moeloek achirnja ia soeka menandai djoega. Bésok siang berangkat ke Pontianak.

Ke-ésokannja masih pagi-pagi Miss Omi soedah berdiri dimoeka roemahnja menjegat Amir jang katanja

41