Halaman:Antologi Cerpen Remaja Sumatera Barat Perahu Tulis.pdf/91

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

seorang anak lelaki datang mendekati Dayana. Vian. Aku hanya memandangi apa yang terjadi.

"Dayana, apa yang terjadi? Kenapa sejak tadi Kau menghindariku?" Tanya Vian mengambil tempat duduk di depan Dayana. Dayana diam, menunduk menyembunyikan matanya yang basah.

"Ada apa? Kau menangis?"

"Aku tidak menangis," sanggah Dayana percuma, sebab jelas terlihat bahwa ia menangis.

"Kau tak bisa bohong! Katakan! Apakah kau marah padaku? Kenapa menghindariku?”

Dayana masih diam, susah payah menahan tangis.

"Bicaralah, Dayana! Jangan hanya menangis."

Tiba-tiba tangisan Dayana pecah. Dilepaskannya semua. Dalam isak yang tertahan ia berkata,

"Kau tidak salah, Vian! Yang salah adalah aku. Aku yang terlalu menyukaimu, hingga tak pernah bisa meredam cemburu saat Kau dekat dengan Rani! Aku yang salah! Aku terlalu berharap atas cinta yang tak pernah ada untukku!” Dayana sesegukan. Kulihat Vian tertegun, diam. Cukup lama hening, hingga di satu waktu Vian mengambil tangan Dayana dan menggenggamnya erat.

"Kau tahu, Dayana? Memang akulah yang salah, maafkan aku. Aku harusnya tahu Kau cemburu, dan membawamu keluar dari perasaan menyakitkan itu. Hanya saja selama ini, aku tak berani untuk berpikir bahwa Kau cemburu. Aku hanya takut kenyataan sebenarnya tidak seperti itu, sebab tahukah Kau, aku menyukaimu sudah sejak lama, sejak kita masih sama-sama di SMP."

Kulihat Dayana tertegun, tak menduga mendapati kenyataan seperti itu. Dipandanginya Vian dengan pandangan tak percaya.

"Jadi, maafkan aku, Dayana. Aku menyayangimu. would you be my girl?" Tanya Vian. Dayana tersenyum, lama sekali. Sampai kemudian berkata,

79