Halaman:Antologi Cerpen Remaja Sumatera Barat Perahu Tulis.pdf/59

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

kan?" Tanya Diah.

"Ya. Dan itu adalah kamu. Kamu tidak mengenali dirimu sendiri?" Tanya Randhi setengah tertawa.

"Hah?" Diah tidak percaya. Ditatapnya foto itu baik-baik. Memang benar, model dalam foto itu kabur. Tetapi kalau dilihat baik-baik, itu adalah Diah. Diah sama sekali tidak memercayainya.

"Kapan Kau foto itu? Benarkah itu aku?" Tanya Diah bertubi-tubi.

"Takkan kujawab sebelum Kau jawab pertanyaanku. Kutanya sekali lagi, apa yang harus kuperbuat untuk membuatmu tersenyum, baik bibirmu maupun matamu?"

Diah terlihat ragu dan berpikir sejenak. Hal itu membuat Randhi menjadi gugup. Kemudian, dengan nada pasti dan senyum termanisnya, Diah menjawab.

"Tidak ada. Tidak ada lagi yang harus kamu lakukan. Selama kamu berada di sisiku, aku akan selalu tersenyum."

Bahagialah hati Randi.

"Terima kasih. Aku kan selalu ada di sisimu. Selamanya."

10 tahun kemudian,

Di dalam ruang tamu sebuah rumah terpajang dua foto. Yang pertama adalah foto Randhi dan Diah saat di stasiun. Foto lama yang menjadi pengobat rindu Randhi selama ini. Dan yang kedua adalah foto Randhi dan Diah dengan latar belakang hutan yang rimbun di belakang mereka.

47