Halaman:Antologi Cerita Rakyat Sumatra Barat Kisah Tiga Saudara.pdf/26

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

"Rumahku ada di seberang jalan bangunan yang berbentuk rumah beratap ijuk tapi tidak berdinding itu rumah yang catnya putih rumah Ibu Sari."

"Le, itu bukan bangunan tanpa dinding, itu namanya Balairung Sari tempat musyawarah adat dan tempat musyawarah di kampung ini. Bangunan itu sudah berusia ratusan tahun dan dibangun oleh arsitek Minang bernamo Tan Tejo Gerhano. Balairung Sari memiliki 6 gonjong, dan 36 buah tiang serta 17 ruangan. Satu ruang di tengahnya tidak berlantai atau terputus. Untuk naik kesana pakai tangga kecil dengan jumlah anak tangga ganjil serta atapnya ijuk," Pak Akmal menjelaskan "Agar kamu lebih paham, kamu bisa langsung berkunjung kesana. Le, rumahmu kan dekat dari sana" saran Pak Akmal. Ale mengangguk tanda setuju dengan saran pak Akmal.

"Nah anak-anak perkenalan kalian dengan Ale bisa dilanjutkan lagi nanti, sekarang Ale kamu boleh duduk, dibangku kosong samping Noya," kata Pak Akmal setelah Ale duduk. Pak Akmal setelah Ale duduk, Pak Akmal mulai pelajaran hari ini.

"Anak-anak hari ini kita akan melakukan percobaan sains, apakah kalian sudah membawa peralatannya?

"Abdul sang ketua kelas menjawab pertanyaan Pak Akmal kami sudah siap pak.

Kelompok I yang dipimpin Arka sudah lengkap membawa air,telur,gelas dan garam serta sendok.

Kelompok II yang dipimpin Nadifa sudah membawa cuka, gelas, dan telur pak. Tapi ale masuk kelompok mana pak? Tanya Abdul.

"Ale kamu boleh memilih ikut kelompok I atau II" jawab Pak Akmal

"Saya ikut kelompok I saja Pak" jawab Ale.

"Nah sekarang kita mulai percobaanny Kelompok I isi

17