Halaman ini tervalidasi
novelet dengan judul Lembah Berkabut, Maret 1992.
- Penenang sepuluh terbaik sayembara penulisan puisi oleh Sanggar Minum Kopi Bali untuk kategori puisi dengan judul “Aforisme Anggur”, 1992.
- Pemenang sepuluh terbaik sayembara penulisan puisi oleh Sanggar Minum Kopi Bali untuk kategori puisi dengan judul “Perkawinan Mawar”, 1992,
- Pemenang ketiga sayembaram penulisan budaya oleh Panitia Pekan Budaya Minangkabau untuk kategori esai dengan judul “Asketik, Holistik, Pradigma “Modemity””, tahun 1993.
- Pemenang sepuluh terbaik sayembara penulisan puisi dari Sanggar Minum Kopi Bali untuk kategori puisi dengan judul “Tak Pernah Kubutuh Sebuah Telepon”, tahun 1993.
- Pemenang sepuluh terbaik sayembara penulisan puisi oleh Buletin Sastra Budaya Kreatif Baru untuk kategori puisi dengan judul “Daun yang Baik”, tahun 1994.
- Pemenang sepuluh terbaik sayembara penulisan puisi oleh Yayasan Taraju Sumatra Barat untuk kategori puisi dengan judul “Seseorang dalam Lorong Bernama Zaman,” tahun 1994.
- Pemenang harapan sayembara mengarang cerpen remaja oleh majalah Matra untuk kategori cerita pendek dengan judul “Tak Ada Topeng dalam Diary”, 1996.
- Juara kedua sayembara penulisan esai oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan judul “Bentuk Budaya dalam Masyarakat Multietnik”, 1996.
- Pemenang harapan sayembara mengarang cerita bersambung oleh majalah Femina untuk kategori novel dengan judul Jilid Laki-laki untuk Ibu, 1998.
- Pemenang nomine “Cerita Pendek Terbaik di Koran-Koran Indonesia” edisi tahun 1998 oleh Dewan Kesenian Jakarta untuk kategori cerita pendek dengan judul “Lukisan Tua, Kota Lama”, dan “Lirih Tangis Setiap Senja”, 1999.
- Pemenang nomine “Cerita Pendek Terbaik di Koran-Koran Indonesia” edisi tahun 1998 dari Dewan Kesenian Jakarta untuk kategori cerita pendek dengan judul “Sungguh Hidup Begitu Indah”, 1999.
- Pemenang lomba “Cerita Pendek Pilihan” oleh Kompas untuk