Seorang Prehistoricus hidupnya penuh pengalaman yang bergilir ganti. Sering ia harus bepergian jauh. Sebagian dari waktunya ia pergunakan untuk penggalian-penggalian, seringkali jauh dari segala keenakan hidup. Waktu selebihnya dia di kamar belajar. Seorang Prehistoricus harus mempunyai keberanian dan fantasi untuk dapat menyusun hypothese-hypothesenya. Akan tetapi jika dia mulai mengadakan penggalian maka betapa menyenangkannya juga, pekerjaan itu harus dilakukan dengan exact sekali dengan mempergunakan alat pengukur yang tepat. Ia harus mempunyai rasa tanggungjawab dan harus selalu berusaha untuk memperbaiki dan menyempurnakan cara-caranya bekerja. Ia harus menginsafi, bahwa jika sesuatu penggalian tidak dilakukan menurut aturan yang tepat, maka tempat penemuan itu bagi ilmu pengetahuan hilang lenyap untuk selamanya. Tidak hanya semua barang temuan harus dicatat akan letaknya dengan teliti, tetapi pun keadaan-keadaan di sekelilingnya harus diperhatikan. Warna lain di dalam tanah, bekas-bekas abu, semuanya kelak akan dapat ternyata penting. Selanjutnya peta-peta penggalian dan foto-foto dari pekerjaan yang dilakukan harus sedemikian rupa, sehingga kelak jika dikehendaki segala-galanya dapat direkonstruksikan lagi. Dengan demikian 50 tahun yang kemudian misalnya penggantinya Prehistoricus itu dapat menyelidiki dan mempelajari soal itu lagi sebab ilmu pengetahuan itu tidak berhenti saja. Apa yang hari ini belum diketahui barangkali kelak menjadi hal yang seterang-terangnya. Setelah penggalian itu selesai, maka mulailah pekerjaan di dalam kamar belajar, dan semua barang-barang temuan yang telah diberi nomor, dipilah-pilah dan dipelajari. Sekarang Prehistoricus itu bertindak sebagai seorang redaktur. Prehistori itu meliputi ilmu-ilmu pengetahuan demikian banyaknya sehingga pertolongan dari ahli-ahli khusus tak mungkin diabaikan untuk menjamin hasil yang sebaik-baiknya. Maka bekas-bekas binatang yang telah membatu dikirimkan kepada ahli paleontologi untuk dipelajari lebih lanjut, sisa-sisa neo-fauna kepada ahli zoologi. Sisa-sisa manusia diurus oleh ahli anthropologi dan contoh-contoh tanah diselidiki oleh ahli tanah. Jika pada tulang-tulang yang telah membatu terdapat karat-karat maka haruslah ini diselidiki di laboratorium, secara mineralogi.
Jika dengan demikian segala bahan telah terkumpul, haruslah dibuat suatu laporan dari bahan-bahan yang terkumpul itu. Barangkali Prehistoricus itu menarik kesimpulan-kesimpulan yang tertentu dan dapat sampai kepada penentuan umur yang nisbah atau yang mutlak.
Penyelidikan tanah untuk prehistori di negeri ini masih baru sekali. Di sini masih terbuka lapangan yang luas sekali dengan kemungkinan-kemungkinan yang menggetarkan jiwa.
Di India sudah ada pelbagai ahli prehistori yang berpendidikan baik sekali.
Bilamanakah calon Prehistoricus bangsa Indonesia yang pertama mencatatkan dirinya, untuk dapat melanjutkan pekerjaan kami di kemudian hari?
H.R.v.H.
24