Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/86

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

seorang berada di sungai tidak boleh mengucap kan kata polombu'o, sebab mahluk halus/setan akan berdatangan mendekati orang itu dan akibatnya ia akan mendapat sakit perut atau sakit kepala. Begitu pula kalau berada di kebun atau di hutan tidak boleh berkata piloma-malohuta sebab akan dimakan/ ditangkap setan, yang dapat menyebabkun mati atau badan menjadi berwarna biru.

Dalam percakapan sehari-hari, tidak boleh mengucapkan perkataan yang bersifat memuji/m nyan .. jung (moling kolabu), sebab akan menyebabkan yang dipuji binasa, Misalnya : Anak itu gemuk sekali sehingga saya merasa gemes. 'Gadis itu cantik seperti bidadari, padi itu subur sekali, dan lain - lain.

D. UKIRAN-UKIRAN.

Masyarakat daerah Gorontalo dahulu mengenal juga ukir-ukiran seperti masyarakat daerah lain. Tetapi sekarang ini mereka sudah tidak mengembangkan seni ukir ini. Yang ada sekarang hanyalah merupakan peninggalan-peninggalan zaman dahulu seperti ukir-ukiran pada masjid Jami' di kecamatan Telaga, ukiran pada tempat usungan mayat, ukiran pada rumah diatas pintu masuk. Demikian pula halnya arti dan fungsi dari pada ukiran yang ada, sudah tidak ada orang yang dapat menerangkannya, baik dalam hubungan dengan kepercayaan maupun dalam hubungannya dengan upacara adat. Apalagi ukir-ukiran yang ada hubungannya dengan kehidupan sehari- hari sudah tidak dikenal lagi.

Ada sejenis kerajinan dijumpai, yaitu kerajinan membuat kursi dari batang kelapa yang diukir. Akan tetapi ukiran ini merupakan pengetahuan dari Jawa, dengan diadakannya penukaran siswa -siswi daereh Gorontalo dan Jawa, Karena itu tidaklah merupakan seni ukir asli dari masyarakat Gorontalo.

75