Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/205

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
nyenangkan.
  1. Keeke tenga wowos yaitu tertawa tidak terus-menerus, tandanya tidak mengganggu perasaan.
  2. Mangalo (mangoro) yaitu bunyi tertawa parau atau bunyi membimbangkan; tanda tidak menyenangkan/waspada.
  3. Keko (keras) yaitu bunyi nyaring dan keras sekali serta agak panjang; bila bunyi disebelah kiri pendengar artinya berani/baik, sedangkan sebaliknya (sebelah kanan) menakutkan atau alamat tidak baik.
Burung malam disebut wara wengi (loyot/doyot) kembaluan. Burung-burung itu adalah sejenis burung manguni. Bunyi burung mempunyai 4 jenis tanda seperti :
  1. Manguni rendai yaitu bunyi yang merdu : tandanya menyenangkan.
  2. Imbuang yaitu bunyi hampir-hampir merdu tetapi agak putus-putus, sebantar kedengaran jelas, sebentar sayup; tandanya tiada mengganggu perasaan.
  3. Paapian yaitu bunyi perlahan-lahan dan parau; tandanya membimbangkan.
  4. Kiik yaitu bunyi panjang dan keras (sekali saja).

    Bila bunyi itu arah kiri dari pendengar; tandanya memberanikan/menambah spirit, sedangkan bila terdengar dari arah kanan atau dari depan, tandanya sangat menakutkan, dan sipendengar harus waspada dan berikhtiar.

Masih banyak lagi kepercayaan akan tanda-tanda bunyi burung sebagaimana yang tersebut di atas.
Kepercayaan akan ular-ular pada umumnya bi-

194