Halaman:ADH 0001 A. Damhoeri - Bumiku Yang Subur.pdf/44

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

- 40 -

6. Apa isinya kantong plastik itu?

Ketika Lis pulang dari sekolah hari itu 'dangau' sangat sepi. Suara adikku yang biasanya meramaikan rumah tidak kedengaran. Suara papa dan mak tidak ada pula. Lis makan sendirian. Lis amat lapar pulang dari sekolah. Rupanya sesudah makan alat pendengaran bertambah peka. Lalu terdengarlah suara-suara. Lalu Lis carilah arah suara-suara itu. Rupanya semuanya berkumpul dibawah sebatang manggis kecil di muka dangan ditepi sawah.

Semua tangan sibuk bekerja. Malahan si Ris kecil ikut bekerja. Lis memperhatikan apa yang dikerjakan mereka.

Dimuka mak teronggok se gunduk tanah kering yang sudah bercampur dengan pupuk kandang. Yang dimaksud dengan pupuk kandang ialah tahi lembu atau tahi kerbau yang sudah kering. Tanah dengan pupuk kandang itu diaduk sampai rata. Itulah yang terlonggok dimuka mak.

Disamping mak ada pula seonggok kecil kantong plastik. Dua buah sudutnya sudah dibuang sehingga terjadi lubang kecil pada sudut menyudutya. Kantong plastik itu diisi dengan tanah bercampur pur pupuk itu kira-kira tiga perempatnya. Kemudian kantong yang sudah berisi tanah dan pupuk itu disiram dengan air. Mak lalu menancapkan sebatang anak kopi yang masih kecil kedalam setiap kantong plastik itu. Kemudian disusun rapi-rapi ditegakkan dibawah pohon manggis itu. Sudah banyak juga yang tersusun. Taksiran Lis sudah ada ratusan kantong.

"Apa ini, mak?" tanya Lis. Adikku yang lincah menjawab:

"Uni tidak tahu? Ini kopi....."

"Bukan kopi tetapi anak kopi,..." tukas Lis. Adik marah Lis disiramnya dengan tanah. Ia sedang mengisi kantong dengan