langan massa jang bersendjata jang terhimpun dalam banjak badan² kelaskaran jang lahir dari kandungan revolusi itu sendiri.
Tetapi kegiatan anggota² Partai jang dapat dibanggakan ini belum terorganisasi dan terpimpin setjara memusat oleh Partai sebagai kesatuan organisasi. Karenanja hasil pekerdjaan dan pengaruh jang besar dari kader² PKI dikalangan massa luas dalam melakukan perdjuangan bersendjata tidak dapat dikonsolidasi sebagaimana mestinja. Karena itu kader² Partai bekerdja tanpa pedoman² jang djelas, mereka bekerdja setjara sendiri dalam grup² ketjil, sehingga tidak mengherankan kalau timbul berbagai kesimpang-siuran dan kesalah-fahaman jang tidak dikehendaki.
Api Revolusi Agustus 1945 berkobar diseluruh tanah-air. Dengan semangat kepahlawanan jang tinggi, pemuda² dan Rakjat di Djakarta, arek² Surabaja, pemuda² dan Rakjat Djawa Tengah, Priangan, Medan, Padang, Palembang, Makassar, Menado, dll. telah menuliskan sedjarah kemerdekaan Indonesia dengan darahnja.
Untuk pertama kalinja dalam sedjarah, muntjullah satu pemerintahan Indonesia dimana Komunis ikutserta, jang pada permulaan hanja diwakili oleh Amir Sjarifuddin. Dalam Markas Besar Angkatan Perang, djuga terdapat kaum Komunis, a.l. Djen. Major Djokosujono, Djen. Major Ir. Sakirman, dll.
Tradisi revolusioner PKI dalam gerakan buruh mengalami perkembangan jang pesat, dengan lahirnja BBI (Barisan Buruh Indonesia), BBW (Barisan Buruh Wanita) matjam² serikatburuh jang kemudian melahirkan Vaksentral revolusioner SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia) tgl. 29 November 1946 di Malang. Demikian pula pengaruh kaum Komunis dikalangan kaum tani, dengan lahirnja organisasi tani BTI (Barisan Tani Indonesia) tgl. 25 November 1945.
Dalam barisan pemuda, peladjar, mahasiswa, tidak sedikit kaum Komunis ikut aktif dalam menggalang po-
46