Periode ketiga:
Revolusi Agustus 1945 Dan Perdjuangan Melawan Teror Putih Kedua
Selama pendudukan militer Djepang dan terutama pada saat² achirnja, organisasi² dibawah tanah jang dipimpin oleh PKI, memperoleh prestise jang tinggi karena kegiatannja jang konsekwen anti-fasis. Organisasi² anti-fasis ini antaralain Geraf (Gerakan Anti Fasis) jang dipimpin oleh Widarta, pemimpin PKI ketika itu, Gerindom (Gerakan Indonesia Merdeka), dibawah pimpinan Kawan² Aidit dan Lukman, dan Gerakan Indonesia Baru, dibawah pimpinan Kawan Wikana. Kegiatan organisasi 2 ini meliputi berbagai lapangan penting, jaitu selainnja kaum buruh dan kaum tani, djuga dikalangan angkatandarat, angkatan laut, pemuda, peladjar dan mahasiswa. Ditengah-tengah randjau sensor, kekalahan fasisme Hitler di Eropa tidak bisa ditutupi. Melalui radio² gelap, kaum revolusioner Indonesia dengan pemimpinnja jang masih muda² dapat menangkap dan mempropagandakan kekalahan fasis dan kemenangan serta keunggulan Tentara Merah Uni Sovjet. Mereka djugalah jang lebih dulu dapat mendengar kapitulasi Djepang tgl. 14/8-1945, setelah induk kekuasaan Djepang di Tiongkok Timurlaut dapat dihantjurkan oleh Tentara Merah Uni Sovjet dan Tentara Rakjat Tiongkok. Kuatir akan kemadjuan2 Tentara Merah maka Amerika Serikat buru² mendjatuhkan bom atom di Djepang dengan maksud supaja tidak keduluan Tentara Merah datang ke Djepang.
Dengan kekalahan Djepang ini terbukalah kesempatan untuk memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.
44