djelis Rakjat Indonesia sebagai persiapan untuk parlemen Indonesia.
Mengenai perdjuangan GAPI dan Madjelis Rakjat Indonesia itu Kw. Njoto dalam tulisannja Revolusi Oktober Rusia dan Revolusi Agustus Indonesia menjatakan sbb. : ,,Kesediaan Rakjat Indonesia ketika itu untuk bersama-sama Belanda melawan kaum militeris Djepang, disia-siakan oleh pemerintah kolonial Belanda jang kolot itu dan jang sebagian pemimpinnja sudah mulai bermainmata dengan Hitler di Eropa, dan dalam keadaan tidak bisa mempertahankan diri, oleh kaum kolonialis Belanda, Indonesia diserahkan mentah² kepada militerisme Djepang hanja dalam waktu 8 hari”.
Perlawanan Rakjat anti-Djepang
Kegagalan tuntutan GAPI jang adil itu disebabkan karena kerdjasama dikalangan pemimpin² GAPI hanja terdapat diatas, tidak sampai membangkitkan dan menggerakkan massa Rakjat jang luas, sehingga tidak mampu memaksa pemerintah kolonial Belanda turut serta dalam perdjuangan anti-fasis bersama-sama Rakjat Indonesia. Resolusi² GAPI dan Madjelis Rakjat Indonesia tidak pernah diikuti oleh aksi² massa. Ini djuga disebabkan karena PKI belum merupakan Partai jang berakar ditengah-tengah massa, jang dapat menghimpun dan menggerakkan Rakjat, terutama kaum buruh dan kaum tani, sebagai dukungan dari kerdjasama diatas. Karena front anti-fasis di Indonesia belum sampai membangkitkan dan memobilisasi massa Rakjat jang luas, maka balatentara Djepang dapat menduduki Indonesia dengan tiada perlawanan jang berarti. Setjara ideologi, politik dan organisasi Rakjat Indonesia kurang tjukup dipersiapkan dalam menghadapi fasis Djepang. Tetapi pendudukan Djepang di Indonesia, segera disambut oleh PKI dengan statement jang memberikan komando ke-
40