lain seperti di Djakarta, Banten dll. Dengan korban² jang begitu besar, PKI kehilangan sedjumlah kader²nja, terutama kader² pimpinan. Dalam menghadapi teror putih ini, kader² Partai menundjukkan keteguhan dan heroisme-revolusioner jang tinggi. Dengan keichlasan jang luarbiasa mereka memikul segala risiko perdjuangannja. Dengan senjum dibibir mereka menaiki tiang-gantungan dan dengan mengutjapkan sembojan² revolusioner, mereka menudju ketanah-pembuangan Digul. Dalam pendjara dan pembuangan, kader² PKI di-tengah² penderitaan jang berat, senantiasa berusaha mendjundjung tinggi semangat Komunisnja. Aliarcham, seorang pemimpin PKI jang terkemuka, selama dipembuangan Digul tidak pernah menghentikan kegiatannja mendidik anggota² Partai dengan sembojannja jang terkenal: Berdjuang dan beladjar, tanpa beladjar tak mungkin bisa berdjuang.
Dalam keadaan pemberontakan mengalami kekalahan, Tan Malaka jang ketika itu salah seorang pemimpin PKI, bukan hanja menjalahkan pemberontakan sadja, tetapi djuga menjalahkan PKI dan setjara terang²an melakukan kegiatan trotskis dengan mendirikan partai baru, jaitu PARI (Partai Republik Indonesia).
Selama dan sesudah kekalahan pemberontakan, kelemahan² Partai diberbagai lapangan makin menondjol, terutama tidak adanja kebulatan didalam pimpinan Partai mengenai pemberontakan itu sendiri. Kaum trotskis sangat giat menimbulkan pertentangan didalam Partai, chususnja tentang pro dan kontra pemberontakan.
Karena kelemahan²nja, Partai tidak mampu mengkoordinasi antara aksi² disatu tempat dengan di-tempat² lainnja, demikian pula dalam menghubungkan aksi² kaum tani didesa dengan aksi² kaum buruh di-kota².
Pemberontakan Rakjat 1926 jang dipimpin oleh proletariat, adalah pemberontakan nasional jang pertama, suatu pemberontakan setelah ada nasion dan jang didukung oleh banjak sukubangsa dari dua pulau besar
28