sebaliknja bagi Rakjat, tahun² pertama sesudah perang berarti musim kelaparan.” (D.N. Aidit: Sedjarah Gerakan Buruh Indonesia, hal. 42). Kemiskinan makin meradjalela, kesukaran makin memuntjak, ketidak senangan Rakjat terhadap kaum pendjadjah Belanda makin meluap. Upah riil kaum buruh sangat turun karena naiknja harga² barang import, termasuk barang² keperluan se-hari², sedangkan upah tidak ikut naik atau naiknja tidak sepadan dengan naiknja harga² barang.
Dalam tahun² sesudah perang, telah terdjadi berbagai pemogokan kaum buruh, pemberontakan² kaum tani dan perlawanan golongan Rakjat lainnja, terhadap kekedjaman kolonialisme Belanda.
Situasi revolusioner dalamnegeri berkembang tinggi sebagai akibat dari krisis jang dialami negeri² kapitalis termasuk negeri Belanda jang disebabkan oleh peperangan dunia pertama jang baru selesai. Karenanja semua klas jang dirugikan oleh imperialisme ber-siap² melantjarkan perlawanan jang lebih teratur dan terbuka.
Meletusnja Revolusi Oktober Besar tahun 1917 jang mentjapai kemenangan gemilang di Rusia, memberi inspirasi, kesedaran dan pandangan baru pada Rakjat Indonesia, terutama pada kaum buruh dan kaum intelektuil jang paling madju. Revolusi Oktober tidak hanja memberi suluh dan harapan bagi Rakjat Indonesia, tetapi ia djuga memberi peladjaran jang sangat penting pada Rakjat dan kaum buruh Indonesia tentang lahirnja suatu Partai tipe baru, jaitu bentuk tertinggi dari organisasi klas proletar jang bersendjatakan adjaran² Marx dan Lenin, jang mempunjai anggota-anggota dari klas pekerdja jang paling sedar, jang organisasinja didasarkan kepada prinsip sentralisme demokratis, mempunjai disiplin jang kuat, memakai metode selfkritik dan berhubungan erat dengan massa. Inilah Partai tipe Lenin, Partai Komunis.
Semua ini membuktikan bahwa sjarat² kelahiran PKI telah mendjadi lengkap dan bahwa PKI adalah anak
16