Lompat ke isi

Halaman:20 Mei Pelopor 17 Agustus - Museum Dewantara Kirti Griya.pdf/55

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

Meskipun Budi Utomo berpolitiek, akan tetapi tidak lupa kebudajaan, malahan memadjukan djalan kebatinan (moreel) sebab moreel jalah sjarat jang terpenting untuk persatuan.

Setelah mengetahui banjak,dan bermatjam-matjam perkumpulan jang dapat memetjahkan persatuan, sedang Budi Utomo insaf, bahwa kekuatan kita jang djitu adalah persatuan, maka Budi Utomo senantiasa berusaha menjatukan perkumpulan-perkumpulan (federasi). Mula-mula mengadakan Nasional Komite jang terdiri dari:

  1. Serekat Islam;
  2. Budi Utomo ;
  3. Perkumpulan Bangsawan Solo dan Jogya;
  4. Perkumpulan Bestuursambtenaren.

Akan tetapi tidak tahan lama.

Kemudian setelah Volksraad berdiri Budi Utomo turut dalan Radicale Concentratie jang terdiri dari:

  1. I.S.D.P.
  2. Serekat Islam ;
  3. Insulinde ;
  4. Budi Utomo.

Dalam tahun 1927 mendjadi anggauta P.P.P.K.I. (Persatuan Partai Politiek Kebangsaan Indonesia) jang terdiri dari:

  1. P.S.I.I.
  2. Indonesische Studieclub ;
  3. P.N.I.
  4. Serekat Sumatera ;
  5. Pasundan ;
  6. Budi Utomo.

Dalam tahun 1928 Budi Utomo meluaskan tudjuan-

56