Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri VII.pdf/23

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

bahahhahaha . . . . .

Para pedagang buah² angtjoo itu tertawa gelak² mendengar jawaban yang memuaskan ini, mereka minum sambil berkelakar dengan asjiknya.

Anak buah Yo Tjie melihat ini sangat ngiler dan menelan ludah, mereka tak dapat lagi menahan selera hausnya.

„Tjiangkun yang sepikul itu baik kita beli untuk minum bersama? kata seseorang anak buahnya.

Yo Tjie menggeleng-gelengkan kepala dan menggoyang-goyang tangan.

Jangan, jangan sembarangan membeli makanan dan minuman ditempat yang berbabaya ini, kemungkinan selalu ada. siapa tahu mereka adalah komplotan yang menyamar, yang justru sedang memasang perangkap terhadap kita? Lebin baik kita cari air minum dipan curan atau sungai saja... Yo Tjie memberikan nasehat dan keterangan kepada rekan²nya.

Akan tetapi para pemikul dan 2 orang menteri polisi itu menyangkal.

„Lihatlah Yo Tjiangkun para pedagang angtjoo itu!

Mereka minum dengan puas toh tidak terjadi apa²?

Tidak mungkin air itu berbisa atau diberi obat bius, nyatanya pedagang2 angtjoo itu segar bugar dan tidak terjadi apa².

23