Ber-hari² mereka berjalan dengan penuh prihatin, mereka taat akan perintah² Yo Tjie sebab takut kalau gagal tanggungannya adalah jiwa mereka, dan kalau jiwa mereka melayang siapakah nanti yang akan merawat anak istrinya ?
Karena ingatan ini yang selalu menghantui pikiran, maka mereka berjalan dengan penuh disiplin Pagi dan siang hari berjalan, sore hari berhenti untuk mencari penginepan. Demikianlah perjalanan ini telah berjalan ku rang lebih seminggu lamanya dengan keadaan selamat.
Pada suatu hari Yo Tjie memberi tahu kepada anak buahnya bahwa kota Tongking telah dekat, dalam waktu dua hari lagi kalau cara berjalan kita seperti hari² yang biasanya akan bisa sampai.
Mendengar warta ini semuanya berlega hati dan sangat girang.
Hari ini cuaca amat terik, matahari bersinar dengan panasnya, angin se-akan² berhenti bertiup sehingga bumi yang mengandung uapan bawa panas itu seperti pan layaknya. Pepohonan berdiri kaku dan daun²nya lemah layu. Suasana yang sedemikian ini sangat mempengaruhi rombongan Yo Tjie yang sedang membawa beban berat. mereka berkelub kesah minta berisurabat ;
„Yo Tjiangkun, hawa udara amat terik, badan kita telah basah kuyup kena keringat, ditambah rasa haus yang sangat, maka sebaiknya kita beristirahat sebentar, (teks tidak terbaca)
14