Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri VI.pdf/9

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

duduk dikursi kebesarannja sambil melihat lihat kesekeliling lapangan pertandingan itu. Setelah tambur dan ketjer berhenti berlalu, m(teks tidak terbaca)lah pengatjara membatjakan sjarat² pertandingan, achir kata pengatjara mengatakan supaja hadirin tidak berisik dan ribut sebab pertandingan segera akan dimulai Tepuk tangan dan sorak sorai dari para pengundjung sangat riuh, se-akan2 suara rentetan bom Napalm dimedan peperangan Vietnam Tie Hu lalu mengangkat tangannja keatas, segera suara riuh rendah itu sirap, suasana mendjadi sunji dan lengang, inilah suatu aba aba bahwa pertandingan sudah boleh dimulai.

Muntjullah di-tengah2 gelanggang komandan jang lama jang bernama Tjiu Kin, ia mengendarai seekor kuda merah dan mengenakan pakaian kebesarannja jang berwarna kuning keemasan, ditangannia memegang sebatang tombak pandjang Setelah memberi hormar pada Tie Hu, ia lalu mendemonstrasikan permainan tombaknya diatas punggung kudanja ...........

Djurus2 jang dipertontonkan sangat indah dan bagus, sehingga sorak sorai dari para penonton gegap gempita seperti gunung rubuh Mendengar pudjian dari hadirin ini, Tjiu Kin jang tjongkak dan kepala besar makin sombong ia melarikan kudanja memutari lapangan sambil memutarkan tombaknja dengan gentjar, inilah ilmu tombak jang sangat dandal kan jang disebut, Hay Siang Hong Poo atau angin pujuh jang menerbitkan gelombang raksasa disamodra, terdengar dengan djelas suara berkesiurnja angin dari putaran tombak-

8