gia, walaupun mereka adalah temanten baru, jang baru2 sadja membentuk mahligai rumah tangganja namun mereka memang sangat ijoDok satu sama lain. Mereka adalah pasangan jang setimpal, jang laki2 tampan dan gagah, jang perempuan tjantik dan aju Sedang Liem Tjiong dengan nikmatnja bersantap. tiba² telinganja mendengar suara orang jang menawarkan pedang pusaka.
„Pedang bagus, pedang, bagus, tak ada bandingannja dikolong langit ini, hajo siapa ingin membelinja. Harganja. 1000 tail tidak bisa kurang. Hajo, hajo siapa ingin membelinja!“
Orang jang berlalu lalang kebanjakan hanja membuang pandangan sedjenak. sebab mendengar harga pedang itu amat tinggi maka mereka atjuh tak atjun, tak ada seorangpun diantara orang2 jang berlalu lalang itu mau melihat, apalagi menawarnja. Tetapi orang kenanjakan itu adalah lain dengan Liem Kauw Thao, mendengar harga jang diminta 10 000 tail Liem Tjiong segera melonjat keluar dan memanggil pendjual pedang itu Memang Liem Tjiong adalah seorang kesatria jang gemar memakai senjata² pusaka. Maka pedang jang ditawarkan dimuka rumahnja itupun tidak lolos dari keinginannja untuk membelinja.
Liem Tjiong ; ”Hie Loheng bertenti dulu' aku ingin melihat pedangmu! Pendjual pedang itu memutar badannja dan kembali untuk menghampiri Liem Tjiong
17