Lompat ke isi

Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri III.pdf/16

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

"Taydjin, rentjana hamba adalah demikian Karena hamba bertetangga dengan Liem Tjiong: . . . hamba mengetahui betul kesukaannja Ada karakternja Liem Tjiong adalah seorang gagah, bugeenja tinggi dan berdjiwa djantan. Adalah sukar untuk mempermainkan istrinja jang tjantik djelita itu. Tetapi hamba dapat meneropong kalemahan²nja”

Ko Kiu dan penasehat tertarik sekali mendengarkan uraian Liok Gam si hamba jang litjin ini.

Kata Ko Kiu dengan bernapsu :

”Ja, teruskan, teruskan, hagaimana kelemahan Liem Tjiong itu? Dan bagaimana karakternja ? ”

Liok Giam dengan agak aleman menjambung tjeritanja:

„Liem Tjiong itu sangat gemar akan sendjata-sendjata mustika, maka dengan pedangpusaka Thian Liong Kiam ini aku akan mempedajakannja. Aku ber-pura² untuk mendjual pedang ini, pasti Liem Tjiong tergerak hatinja untuk membelinja. Setelah pedang pusaka ini berada ditangannja. amat mudah Tay- Djin untuk mentjelakannja bukan? Tay Djin bisa menuduh Liem Tjiong sebagai pentjuri- pusaka jang hilang dari markas Pek Hoo Tong ini... hahaha.... bukti sudah ada padanja....“

„Tay Djin boleh mendjatuhkan hukuman mati padanja. Dengan demikian bukankah istrinja boleh dengan mudah dimiliki oleh Siauw Ya ? Hahaha . . . . . hahaha ....“

12